Home BERITA Uang Tak Selalu Dapat Membeli Bahagia

Uang Tak Selalu Dapat Membeli Bahagia

0
Seseorang yang mau mengikut Yesus

Bacaan 1: Yeh 28:1-10

Injil: Mat 19:23-30

Memiliki banyak uang mestinya mampu membuat bahagia seseorang. Dengan uangnya ia mampu membeli apa saja yang diinginkannya.

Namun ternyata tidak demikian, banyak harta kadang juga menimbulkan konflik terutama di keluarga. saat pembagian warisan. Gara-gara warisan keluarga bisa berantakan dan kehilangan harmoni serta kebahagiaannya.

Kisah tragis keluarga Bill Gore di Amerika bisa menjadi contoh tentang hal itu.

Gore sebagai pendiri perusahaan textile besar, Gore Tex, ditaksir memiliki harta sekitar USD 8,2 Miliar.

Saat Gore dan istri meninggal maka terjadi pertarungan berkepanjangan diantara anak-anak mereka memperebutkan atau setidaknya mempermasalahkan pembagian hartanya.

Mereka memiliki empat anak dan akibat hal itu, relasi diantara mereka memburuk. Tidak ada lagi harmoni dan kebahagiaan diantara mereka.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Demikian sabda-Nya kepada para murid, saat ada seseorang yang enggan melepas harta duniawi untuk mendapatkan bahagia sejati yang abadi.  Harta duniawi hanyalah bahagia semu dan sementara.

Sementara syarat mendapatkan kasih karunia bahagia sejati adalah melepaskan keterikatan dengan harta duniawi. Harta duniawi yang seharusnya untuk memuliakan Allah malah justru menjadi penghambat.

Raja Tirus menjadi sombong oleh karena kemakmurannya.

Namun kemakmurannya justru menjadikan titik lemah dan petaka baginya dihadapan-Nya. Allah menyindirnya yang menganggap memiliki hikmat melebihi Daniel dan mengetahui segala rahasia. Ia menyamakan dirinya dengan Allah, memiliki segala sesuatu untuk mengatur dunia.

Dengan hikmatnya, ia memperoleh emas dan perak.

Sehingga Raja Tirus dihukum Allah dengan membangkitkan musuhnya untuk menghancurkan kesombongannya.

“…maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu dinajiskan.

Engkau diturunkannya ke lubang kubur,…”

Pesan hari ini

Kesejahteraan dan kemakmuran harus disyukuri untuk memuliakan nama-Nya dan bukan untuk menghambat memperoleh kasih karunia Allah.

Uang tak selamanya mampu membeli bahagia. 

“Orang menjadi sombong hanya karena sedikit kelebihan yang tampak besar.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version