Home BERITA Umat Katolik Dihina Tuhannya, Kok Diam Saja?

Umat Katolik Dihina Tuhannya, Kok Diam Saja?

0

Bacaan 1: Nah 1:15; 2:2; 3:1-3.6-7

Injil: Mat 16:24-28

Akhir-akhir kita dikejutkan oleh berita yang sedang viral, yaitu terbitnya buku PPKn untuk pelajar kelas VII.

Dalam buku itu tertulis penjelasan mengenai ajaran agama Kristen Protestan, “Tuhannya adalah Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas”.

Begitu pula pada penjelasan agama Kristen Katolik tertulis, “Tuhannya sama dengan Kristen Protestan, yakni Trinitas Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus.”

Penjelasan di buku PPKn itu menuai kritik dan protes dari berbagai kalangan, terutama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Namun setahuku umat katolik tidak terlalu reaktif bahkan cenderung diam. Kita memang diajarkan untuk tidak membalas kejahatan.

Dibutuhkan standar tinggi dalam kemuridan Tuhan Yesus. Harus rela dihina, dicaci bahkan dibunuh sebagai murid Kristus. Beberapa tahun lalu, banyak umat kristiani yang dibunuh oleh kelompok tertentu karena menolak meninggalkan Kristus.

“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya….”

Demikian Yesus mengingatkan para murid-Nya bahwa mereka akan mengalami penderitaan sebagai murid-Nya.

Menyangkal diri, memikul salib dan mengalami penderitaan karena melaksanakan kehendak-Nya dan bukan menderita karena nafsu duniawi yang terus dipaksakan. Menuntut Tuhan sesuai dengan selera hidup, bukan seperti ini murid Kristus.

Nahum adalah seorang pengkhotbah ulung Alkitab, ia menubuatkan kehancuran Niniwe,

“Niniwe sudah rusak!”

Asyur menjajah dunia Timur Tengah lebih dari tiga ratusan tahun dengan menjadikan Niniwe sebagai ibukotanya. Memerintah dengan teror serta kekejaman, pajak tinggi, dan memindahkan orang Israel Utara lalu menggantikannya dengan orang-orang Asyur. 

Sehingga orang Israel Utara bukan lagi murni sebagai Yahudi. Hidup keagamaannya menjadi rusak.

Teologinya berfokus pada tema, Allah tidak membiarkan ketidakadilan selamanya. Nahum datang membawa kabar damai bagi orang Yahudi, yang seolah jenuh dengan situasi perang dan penderitaan.

Niniwe sebagai salah satu kota yang paling makmur di dunia saat itu dihancurkan-Nya.

Pesan hari ini

Menjadi katolik tidak bisa sesuai selera, namun harus taat melaksanakan kehendak-Nya termasuk ketika imanmu dihina.

Menderita bersama Kristus.

“Ketika saya ragu, Tuhan tidak pernah menyerah dan tetap percaya padaku.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version