Menyikapi situasi saat ini, kami menyatakan secara tegas bahwa Unika Atma Jaya berada pada satu barisan dengan elemen masyarakat sipil lainnya dalam upaya pemberantasan korupsi. Kampus Unika Atma Jaya adalah pelaku dan saksi penting dalam proses Reformasi bangsa ini. Pengorbanan yang telah merenggut nyawa dalam proses memperjuangkan Reformasi itu sangat berarti dan tidak ternilai harganya.
Darah telah mengalir di pelataran kampus Unika Atma Jaya dan bahkan salah satu mahasiswa terbaik kami juga turut menjadi korban dalam upaya merebut demokrasi di negeri ini. Untuk itu, kami tidak akan rela pengorbanan itu hilang sia-sia, oleh karena itu kami akan terus melanjutkan upaya-upaya konsolidasi demokrasi selaras dengan upaya penegakan hukum yang sampai hari ini masih terus berlangsung, salah satunya dalam wujud komitmen kami atas pemberantasan korupsi.
Berbagai upaya melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terjadi secara sistematis. Untuk itu, kami menyatakan beberapa sikap berikut ini:
- Mendukung agar KPK terus mendapatkan legitimasi penuh secara legal untuk terus melakukan upaya-upaya yang semakin progresif, sistematis dan obyektif serta berdasarkan hukum dalam pemberantasan kasus-kasus korupsi di negeri ini.
- Menolak segala macam upaya pelemahan KPK, dalam berbagai wujud, termasuk cara-cara intimidatif.
- Meminta Presiden baik sebagai Kepala Negara maupun sebagai Kepala Pemerintahan secara tegas menyatakan posisinya untuk membela KPK dan secara aktif menindak tegas upaya pihak-pihak tertentu yang bertujuan melemahkan eksistensi KPK.
- Mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, khususnya civitas academica, untuk secara lugas menyatakan dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi sekaligus mendukung posisi KPK untuk terus menuntaskan perkara-perkara korupsi di negeri ini, tanpa pandang bulu.
Demikian pernyatan ini, dibuat dengan satu alasan kuat untuk turut serta mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan beradab serta bebas dari korupsi.”
Pada saat membacakan pernyataan sikap di Jakarta tanggal 8 Oktober 2012 kemarin, jajaran segenap Civitas Academica Unika Atma Jaya Jakarta memperoleh dukungan moral dari berbagai elemen masyarakat seperti ICW, Transparancy International, Yayasan Prakarsa, ELSAM dll. Pernyataan sikap itu dibacakan oleh Rektor Unika Atma Jaya Prof Dr. Lanny W. Panjaitan, dengan didampingi oleh Dekan FIA (Fakultas Ilmu Administrasi) Dr. A. Prasetyantoko, Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) Atma Jaya Samuel Hutabarat, dan Usman Hamid dari Kontras.
Usman Hamid menyatakan apresiasinya kepada Unika Atma Jaya atas inisiatif tersebut yang mudah-mudahan akan ditiru oleh universitas-universitas lain di seluruh Indonesia.
Untuk meningkatkan gaung dari dukungan itu, Usman Hamid mengajak Rektor beserta jajarannya menyerahkan secara langsung pernyataan dukungan KPK memberantas korupsi itu kepada KPK pada sore itu juga, pukul 14.00. Penyerahan diwakili oleh Dekan FIA Dr. A. Prasetyantoko beserta beberapa dosen, alumni dan mahasiswa Unika Atma Jaya. Rombongan diterima oleh Johan Budi, Juru Bicara KPK, yang menyambut baik dukungan civitas academica Atma Jaya tersebut. Johan Budi pada kesempatan itu juga menjelaskan kronologi peristiwa jumat malam, tekanan-tekanan yang dialami, serta kebutuhan KPK akan penyidik KPK yang sampai saat ini masih diambil dari Polri.
Photo credit: Unika Atma Jaya Jakarta Dukung KPK Berantas Korupsi (Royani Lim)
