Home BERITA Usaha Keras Melepaskan Belenggu-belenggu

Usaha Keras Melepaskan Belenggu-belenggu

0
Melepaskan diri dari belenggu by Indovoices

MELEPASKAKAN diri dari belenggu-belenggu yang mengikat hidup kita tidak segampang membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan suatu usaha keras yang membantu manusia untuk hidup yang lebih baik.

Suatu hari yang cerah di sebuah kota, seorang pria berencana pergi ke tempat pertunjukan sirkus dengan membawa anak dan istrinya. Niatnya sederhana, yaitu ingin memberikan hiburan kepada keluarga di hari libur sekolah.

Sebelum sampai di tempat pertunjukan, pria tersebut harus melewati sebuah perkemahan dengan tenda yang berukuran besar berisi gajah-gajah sirkus.

Gajah-gajah dengan ukuran besar berdiri melamun dengan kondisi satu kaki yang diikat oleh rantai kecil. Tidak ada pagar sama sekali. Setiap gajah hanya diikat dengan rantai kecil di salah satu kakinya. Tidak ada yang berusaha untuk kabur, semuanya terdiam.

Sepanjang perjalanan, pria tersebut terus memandangi gajah-gajah tersebut dengan mimik wajah yang kebingungan.

Mengapa? Pria tersebut berpikir, mengapa sang gajah dengan ukuran sebesar itu tidak menggunakan seluruh kekuatan yang dia miliki untuk memutuskan rantai kecil yang mengikat salah satu kakinya kemudian lari dari perkemahan itu?

Namun sebaliknya, setiap gajah hanya berdiri terdiam, tidak melakukan apa pun.

Dengan wajah yang masih kebingungan, pria itu menghampiri sang pawang yang dari tadi juga berdiri di sekitar perkemahan gajah tersebut.

Pria tersebut bertanya, “Mengapa para gajah itu hanya terdiam dan tidak ada satu pun yang berusaha untuk kabur? Padahal mereka hanya diikat dengan rantai kecil di salah satu kaki?

Sang pawang pun tersenyum, kemudian menjawab, “Ketika mereka masih sangat muda dan berukuran jauh lebih kecil dari sekarang, kami menggunakan rantai dengan ukuran yang sama untuk mengikat mereka. Pada usia itu, cukup untuk menahan mereka.

Seiring mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Nah, sampai sekarang mereka masih percaya bahwa rantainya masih bisa menahan mereka. Hasilnya, mereka tidak pernah mencoba membebaskan diri.”

Kita butuh rahmat Tuhan

Suatu kebiasaan yang telah lama dijalani akan sulit sekali diubah. Orang mesti berjuang dengan berbagai kekuatan untuk mengubah kebiasaan-kebiasaannya yang telah melekat dalam dirinya.

Apalagi kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yang sering menjadi pengganggu bagi orang lain. Orang tetap menjalaninya, meski selalu diserukan untuk berubah.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk senantiasa menyadari keadaan diri kita. Sering terjadi dalam hidup kita ada hal-hal yang membuat kita tidak bisa bergerak. Kita terikat oleh berbagai kebiasaan yang kurang baik.

Gajah-gajah itu merasa terbebani, namun mereka tidak bisa melepaskan diri mereka. Mereka terbelenggu oleh hal kecil yang semestinya mereka lepaskan dengan mudah.

Sering dosa dan kesalahan mengikat hidup manusia. Akibatnya, manusia tidak bisa dengan mudah melepaskan diri dari kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya.

Padahal setiap orang ingin lebih maju dalam menjalani hidup ini. Orang tidak mau terikat oleh belenggu-belenggu.

Orang beriman mesti berani melepaskan diri dari belenggu-belenggu yang mengikat dirinya. Usaha keras merupakan salah satu cara orang melepaskan diri dari ikatan-ikatan yang membelenggu dirinya.

Karena itu, orang beriman membutuhkan rahmat Tuhan yang senantiasa menolong dirinya dalam meraih hidup yang lebih baik.

Mari kita terus-menerus berusaha keras untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk dalam diri kita.

Dengan demikian, hidup kita berguna bagi diri dan sesama. Tuhan memberkati.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version