MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau Sentra Vaksinasi Serviam (SVS) di Sekolah Santa Ursula Jalan Lapangan Banteng Utara 10, Jakarta Pusat, Kamis (25/3).
Dalam kunjungannya, Menkes didampingi oleh Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia. Mereka bertemu para akseptor disabilitas yang datang untuk menerima vaksin di SVS.
Menkes menyatakan sangat terkesan dengan kebersihan SVS. Hal itu mengingatkan akan masa kecilnya.
“Saya jadi ingat sekolah saya waktu kecil di Bogor, juga banyak Suster-susternya; karena saya sekolah di Regina Pacis Bogor,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan alumni tiga sekolah Ursulin: Santa Maria, Santa Ursula dan Santa Theresia, yang telah membantu secara sukarela membuka sentra vaksinasi untuk lansia dan kaum disabilitas.
“Sampai bulan Juni 2021, kita hanya punya vaksin sejumlah 25 persen dari jumlah vaksin yang dibutuhkan populasi. Sisanya, 75 persen populasi harus sudah selesai divaksin pada Desember 2021.
Kalau kapasitasnya seperti saat ini, 500.000 vaksin per hari, maka kita harus naikkan menjadi 1,5 juta per hari di bulan Juli. Jadi, hitung-hitung… yang dilakukan SVS adalah latihan; sehingga setelah Juni semua masyarakat bisa dilayani,” tambah Menkes Budi.
Arahan Presiden Joko Widodo
Sementara itu, Angkie mengatakan bahwa apa yang dilakukan SVS selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo saat perayaan Hari Disabilitas Nasional.
Presiden menyatakan bahwa tidak boleh ada satu pun disabilitas yang tertinggal program dan layanan pemerintah, khususnya di masa pandemi ini.
“Ini adalah salah satu bukti nyata bahwa pemerintah telah membuka program vaksinasi untuk kelompok rentan. Kebijakan-kebijakan dari presiden sudah ada. Jadi jangan sampai payung hukum yang sudah ada tersebut menjadi sia-sia. Kuncinya adalah implementasi,” kata Angkie.
Ia juga berterima kasih kepada SVS yang telah mendukung gerakan pemerintah untuk menyediakan vaksinasi yang halal dan aman untuk seluruh kalangan, termasuk kaum disabilitas.