Pengumuman resmi dari Vatikan atas pembentukan ordinariat ini dilakukan pada tanggal 1 Januari 2012 kemarin. Lebih dari 100 mantan imam Anglikan telah mendaftar menjadi imam Katolik ke ordinariat ini. Sebanyak 1,400 orang dari 22 komunitas juga telah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung.
Romo Steenson (59) dan isterinya, Debra, telah mempunyai tiga anak, satu anak perempuan dan dua laki-laki serta seorang cucu. Karena sudah menikah, ia tidak bisa ditahbiskan menjadi uskup dan tidak bisa mentahbiskan imam. Namun demikian ia akan berfungsi sebagai uskup dan menjadi anggota konferensi Uskup Amerika yang memiliki hak pilih.
Menjalani pendidikan di Harvard dan Oxford, Romo Steenson adalah ahli dalam bidang Bapa-Bapa Gereja awal. Saat ini beliau mengajar teologi di Universitas Santo Thomas dan Seminari Santa Maria di Houston, dalam bidang Iman dan Budaya. Selain itu ia bertugas menjadi imam pembantu di Paroki Santo Cyrillus dari Alexandria di Houston.
“Bukan merupakan hal negative jika saya berbalik ke Gereja Katolik,” katanya. “Saya justru merasa bahwa Tuhan bersabda: inilah saatnya.”
Gereja Anglikan
Gereja Inggris (yang kemudian sebagai Gereja Anglikan) telah menjadi bagian
Wikipedia menulis sebagai berikut, “Gereja Inggris menganggap dirinya sebagai bagian dari reformasi tetapi juga bersifat katolik, meskipun tidak sama dengan Gereja Katolik Roma. Reformasi berarti bahwa Gereja ini banyak dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Reformasi Protestan, dan menolak kewibawaan Paus. Katolik dalam arti bahwa Gereja ini memandang dirinya sebagai bagian dari ‘garis yang sinambung dan tidak terputus dari “Gereja universal” yang mula-mula didirikan oleh para murid Yesus serta dari abad pertengahan, dan bukan merupakan suatu ‘bentukan yang baru’
Photo credit: www.catholicnews.com