Home BERITA Seluk Beluk tetang Wabah Coronavirus (Covid-19) yang Mematikan

Seluk Beluk tetang Wabah Coronavirus (Covid-19) yang Mematikan

0
Ilustrasi Coronavirus (Covid-19) by The Sun

APAKAH itu virus mematikan yang disebut coronavirus atau kini namanya Covid-19? Laporan terkini dari jaringan berita internasional Al Jazeera memberi informasi ringkas mengenai wabah virus mematikan yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok.

Berikut ini saripati informasi tentang Covid-19, nama resmi coronavirus.

Hingga Sabtu tanggal 15 Februari 2020, Covid-19 atau coronavirus telah merenggut nyawa sedikitnya 1.523 orang di Tiongkok. Satu pasien asal Hubei dari Tiongkok meninggal di Paris dan menjadi kasus pertama korban tewas karena infeksi Covid-19.

Korban tewas karena infeksi Covid-19 juga terjadi di Jepang, Hong Kong, dan Filipina.

Jumlah kasus orang terkena Covid-19 di Tiongkok dan wilayah lain di luar Tiongkok hingga Sabtu tanggal 15 Februari 2020 ada sebanyak 67.000. Mayoritas kasus infeksi Covid-19 terjadi di Tiongkok.

Covid-19, SARS, dan MERS menurut WHO

Berikut ini keterangan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tentang tiga jenis penyakit karena infeksi virus yakni SARS, MERS, dan terakhir Covid-19 atau coronavirus.

Covid-19 dimulai dengan gejala penyakit flu biasa. Berbeda dari SARS (severe acute respitory syndrome) dan Middle East respitory syndrome (MERS), Covid-19 lebih “sadis” dan berbahaya karena kini penularannya sudah terjadi dari manusia ke manusia.

Sejauh ini, penularan infeksi virus MERS dan SARS hanya terjadi dari hewan kepada manusia; belum dari manusia ke manusia.

Gejala terkena infeksi Covid-19 dimulai dengan demam layaknya gejala flu, batuk-batuk, dan kemudian pasien mengalami kesulitan bernafas. Saat penyakit ini sudah mencapai tahap akut, maka pasien akan mengalami pneumonia, sejumlah organ penting mengalami gagal fungsi.

Di ujung cerita, pasien akan meninggal dunia karena sejumlah organ penting dalam tubuh tidak bisa “bekerja” secara optimal sesuai fungsinya masing-masing.

Masa inkubasi Covid-19 berkisar antara 14-19 hari. Saat masuk dalam fase inkubasi inilah, penularan bisa terjadi. Kadang malah bisa terjadi, pasien yang sudah terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala apa pun secara mencolok.

Jumlah kasus Covid-19 kini sudah terjadi di sejumlah negara.

Al Jazeera menyebut kasus Covid-19 itu sudah terjadi di Australia, Belgia, Kamboja, Kanada, Mesir, Finlandia, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Macau, Malaysia, Nepal, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Uni Emirat Arab (UAE), UK, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Kasus wabah Covid-19 secara resmi diakui telah menyebar di Wuhan, Tiongkok, tanggal 31 Desember 2019 lalu.

Pusat darimana Covid-19 itu muncul, menurut otoritas Tiongkok, diyakini berasal dari sebuah pasar jajanan makanan produk laut di pusat kota Wuhan. Namun di pasar ini tidak hanya tersaji semua jenis makanan produk laut saja. Juga ada di sana aneka makanan jenis lain dan bahkan juga tersedia aneka jenis binatang liar yang ikut diperdagangkan.

Taruhlah itu tikus hutan, trenggiling, ular, kalong dan lain-lainnya.

Pada tanggal 7 Februari 2020, otoritas kesehatan Tiongkok memastikan sudah terjadi kasus penularan Covid-19 dari manusia ke manusia. Sebelumnya, diyakini penularan Covid-19 itu hanya terjadi dari hewan ke manusia sebagaimana terjadi pada SARS dan MERS.

Sejak insiden penyebaran Covid-19 ini terjadi di Wuhan, otoritas Beijing kemudian memberlakukan kebijakan “karantina” dan mengisolasi Wuhan dari dan ke semua akses melalui KA, mobil, penerbangan, dan lainnya.

Akibatnya, Wuhan dalam sekejap menjadi “kota mati” karena penduduknya takut keluar rumah dan juga tidak bisa kemana-mana.

60 juta penduduk dan sedikitnya 20 kota di seluruh Tiongkok mengalami dampak serius karena penyebaran virus mematikan ini.

Semua akses penerbangan internasional dari China ke luar negeri dan sebaliknya untuk sementara waktu juga “dibekukan”. Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yang sama. Bahkan penumpang transit dari Tiongkok menuju negara tetangga pun namun datang dan lewat melalui Indonesia ditolak kedatangannya.

Sejumlah negara asing, termasuk Indonesia, sudah “mengambil” warganya masing-masing keluar dari Wuhan untuk dipulangkan. Namun begitu tiba di negaranya masing-masing, para mantan penghuni Kota Wuhan ini diharuskan tetap tinggal di sebuah tempat karantina untuk dilakukan observasi selama masa inkubasi berlangsung.

Pada tanggal 10 Februari 2020, 10 anggota tim WHO telah tiba di China untuk melakukan observasi serius atas penyebaran Covid-19.

More than a dozen countries have evacuated their citizens from Wuhan, while others have banned entry to Chinese citizens. Several airlines have suspended flights to and from China. 

On February 10, a team of WHO experts arrived in China to investigate the outbreak.

Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO resmi menyatakan wabah Covid-19 sudah memasuki tahap “waspada”. Bahkan pemerintah Singapura sudah resmi merilis tahap oranye sebagai indikasi bahwa sebaran virus mematikan ini sudah sampai tahap bahaya.

Prosedur kesehatan agar tidak gampang tertular Covid-19.

  • Jaga diri sehat dan lingkungan higienis.
  • Sering cuci tangan dengan air dan sabun.
  • Tutup mulut dengan telapak tangan atau lainnya ketika batuk-batuk atau bersin-bersin.
  • Jaga jarak dengan “sesama” bilamana berada dalam keramaian.
  • Jangan banyak melakukan kontak fisik, misalnya, salaman dengan “sesama”.
  • Kalau ada “tetangga” mengalami batuk-batuk dan sering bersin-bersin, maka hindari kontak fisik dengan membiarkan mereka mengusap wajah, mata, dan mulut Anda sebelum tangannya dibasuh dengan air dan sabun.
  • Jauhi kontak dengan binatang. Kalau terkena kontak fisik dengan binatang liar, segera cuci tangan dengan sabun.
  • Semua daging hewan harus terlebih dahulu dimasak dan matang sebelum dikonsumsi.

PS: Diolah dari Al Jazeera.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version