Bacaan 1: 1Kor 1:17 – 25
Injil: Mat 25:1 – 13
SATU kebiasaan buruk adalah kehebohan di subuh pagi hari, saat orang mencari barang-barang yang akan dibawanya pergi (entah ke kantor atau ke luar kota). Untuk meminimalkan perilaku seperti ini, sebaiknya orang sudah mempersiapkan barang bawaan yang akan dibawa keesokan hari pada malam sebelum beraktivitas.
Mulai dari dokumen, laptop, charger, hingga perlengkapan lainnya, termasuk memilih pakaian yang akan digunakan pada pagi hari.
Banyak orang terlambat hanya dikarenakan terlalu sibuk menghabiskan waktu mempersiapkan barang dan pakaian di pagi hari.
Saat pesta perkawinan berlangsung, maka suasananya pasti meriah dan semua orang penuh sukacita. Semua orang tampil dalam pakaian terbagusnya, berkumpul bersama keluarga dan orang-orang dekat yang dikasihinya.
Segala sesuatunya tentu telah dipersiapkan dengan matang dan penuh perhitungan, mulai dari panitia, daftar undangan, ketersediaan makanan, pengisi acara dan tentunya pengiring pengantin.
Itulah gambaran Kerajaan Allah dalam Kitab Suci, penuh sukacita dan harus dipersiapkan dengan matang.
Perbedaan dalam perumpamaan sepuluh gadis yang dibagi dalam dua kelompok adalah, yang bodoh itu tidak memperhitungkan bahwa kedatangan pengantin (Tuhan Yesus) akan terjadi pada saat yang tidak terduga dan tanpa peringatan yang bisa dipahami.
Minyak dalam perumpamaan ini melambangkan iman yang sejati, kebenaran, dan kehadiran Roh Kudus yang terus-menerus (tidak terputus).
Dalam pewartaannya, Paulus memusatkan perhatiannya pada pemberitaan Injil dan bukan pada proses pembaptisan (menurutnya ini tugas pewarta lainnya).
Dalam ajarannya, ia mengatakan bahwa salib yang bagi orang Yahudi merupakan kutukan dan kebodohan (akibat dosa) namun bagi orang Kristen justru merupakan kekuatan utama untuk mendapatkan keselamatan dari Allah.
Sebab lewat kematian-Nya di kayu salib, Kristus telah menebus dunia dan menyelamatkan orang percaya. Lewat kematian di kayu salib, Kristus justru bangkit mengalahkan maut dan dimuliakan Allah Bapa.
Pesan hari ini
Orang Kristen harus senantiasa memperhatikan keadaan rohaninya, teguh dalam iman agar layak berdiri dihadapan Kristus saat Ia datang ke dunia di akhir jaman nanti.
Minyak (Roh Kudus) harus selalu ada ditangan agar api (iman) tak pernah padam, kelalaian berarti adalah pengucilan kekal (di neraka).
Dan bagi orang Kristen, salib adalah lambang kekuatan dan keselamatan untuk meraih hidup kekal.
“Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini, selalu kenakan masker dan tetap jaga jarakmu.”
Bersatu Melawan Coronavirus