INJIL hari ini (Matius 8:1-4) mewartakan Yesus yang turun dari gunung. Di sana, Dia baru saja menyampaikan pengajaran-Nya yang terkenal, yakni Khotbah di Bukit (Matius 5-7).
Khalayak ramai yang tertarik akan ajaran-Nya mengikuti Dia (Matius 8:1). Yesus dalam perjalanan itu mewujudkan ajaran-Nya bagi orang banyak; seperti Musa turun dari Sinai untuk menjumpai bangsa Israel di padang gurun.
Seorang yang tubuhnya terjangkit kusta berseru kepada-Nya, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku” (Matius 4:2).
Dalam kalimat pendek itu, dia menyebut Yesus Tuan tiga kali. Dia menunjukkan iman dan pengharapannya yang besar kepada Yesus.
Yesus menanggapinya secara positif. “Aku mau, jadilah engkau tahir” (Matius 8:3). Itulah penyembuhan pertama yang Yesus lakukan setelah mengajar di atas bukit. Apakah pesan yang hendak disampaikan?
Pertama, Yesus sebagai utusan Tuhan mengajar dan melengkapi ajaran-Nya dengan perbuatan nyata. Itu menunjukkan bahwa Kerajaan Surga dan kekuatannya hadir melalui Yesus (Matius 4:17).
Kedua, Yesus menjawab permintaan dari mereka yang datang dan memohon kepada-Nya. Mereka yang sakit disembuhkan-Nya. Bukan hanya penyakit jasmani seperti kusta yang menghancurkan tubuh, melainkan juga penyakit rohani seperti dosa (Matius 9:2).
Dosa itu kusta rohani yang sedikit demi sedikit menghancurkan hidup rohani. Seperti kusta hanya bisa disembuhkan oleh Tuhan, demikian pula dosa hanya bisa dihapus oleh Tuhan. Siapakah di antara kita bebas dari dosa?
Siapakah yang dengan rendah hati mau datang kepada Tuhan untuk mengakui dosanya dan mohon ampun kepada-Nya?
Sabda Tuhan hari ini menunjukkan Tuhan yang bermurah hati kepada manusia yang takwa kepada-Nya (Mazmur 128). Tuhan memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita (Matius 8:17).
Dia tidak hanya melenyapkan kusta raga, melainkan juga menghapus kusta jiwa, yakni dosa-dosa kita.
Jumat, 30 Juni, 2023
