APA yang paling manusia inginkan? Yang terbaik dan paling membahagiakan. Kapan orang ingin memperolehnya? Sekarang.
Dua hal di atas itulah yang tersimpan dalam lubuk hati manusia yang terdalam. Di permukaan, bisa jadi bentuknya berbeda-beda. Yang satu menginginkan pasangan hidup ideal; yang lain sukses dalam hidup. Sementara, yang lain lagi mengharapkan perut kenyang dan hidup sehat.
Namun, bila ditinjau secara mendalam semua keinginan bersumber dari yang disebut pada alinea pertama. Keduanya dapat ditemukan dalam Tuhan.
Alangkah bahagianya orang yang mendapat kesempatan untuk memperolehnya. Itulah sebabnya Filipus berkata kepada Yesus, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” (Yoh 6: 8).
Berjumpa Tuhan dan melihat Dia dari muka ke muka, orang mengalami kebahagiaan sempurna. Dapatkah itu manusia rasakan waktu masih di dunia yang terbatas ini?
Dahulu, dalam Perjanjian Lama, orang yang melihat Tuhan akan mati (bdk. Kel 33: 20). Kini, dalam Perjanjian Baru, orang dapat melihat Dia dalam pribadi Yesus Kristus.
“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami,” sabda Yesus kepada Filipus (Yoh 14: 9).
Bukankah pengalaman berjumpa Yesus dikisahkan oleh mereka yang mengalaminya (bdk. 1 Kor 15: 1-8)?
Kini, hal itu dialami dalam waktu amat singkat tatkala orang dalam keadaan mati, lalu hidup kembali. Banyak yang membagikan pengalaman itu.
Memang, yang Yesus katakan dan lakukan menjadi wujud nyata Tuhan yang hadir. Dia mengajarkan kasih dan mewujudkannya dalam diri orang yang merindukannya. Mereka yang sedih, berdosa, sakit, lapar, dan mati.
Bila orang dengan setia mendengarkan sabda-Nya dan menyambut-Nya dengan penuh iman, niscaya dia boleh mulai sedikit mengalami yang paling dirindukan.
Selasa, 3 Mei 2022
Pesta Santo Filipus dan Yakobus, rasul