HARI ini, Gereja merayakan pesta rasul Santo Matias. Sabda Tuhan (Kisah Rasul 1:15-17.20-26 dan Yohanes 15:9-17) memberitakan tentang komunitas Kristen perdana yang memilih pengganti Yudas dan tugas utama seorang rasul. Berkat bimbingan Roh Kudus, mereka menetapkan Matias sebagai pengganti Yudas.
Apa tugas seorang rasul?
- Pertama, menjadi saksi kehidupan dan karya Yesus (Kisah Rasul 1:21-22).
- Kedua, mengajarkan dan mewariskan perintah utama Yesus, yakni mengasihi. Injil Yohanes yang kita baca hari ini menjelaskan kasih itu.
Yesus mengajarkan kasih (agape), yakni kasih tanpa syarat yang menginginkan kesejahteraan sesama. Dia mengasihi umat manusia demi keselamatan mereka (Yohanes 15:9). Demikian pula para rasul mesti mengasihi sesamanya dengan kasih yang sama.
Bagaimana caranya?
Mereka mesti tinggal di dalam kasih Yesus dan menuruti perintah-Nya. “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.” (Yohanes 15:10).
Apakah perintah-Nya? Agar para murid-Nya saling mengasihi. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (Yohanes 15:12).
Perintah kasih-Nya berbeda dari perintah Perjanjian Lama yang banyak dan bersifat eksklusif.
Hanya ada satu perintah dari Yesus, yakni saling mengasihi. Seluruh Injil dan ajaran Yesus ditemukan di sana. Jika orang dapat seutuhnya mewujudkannya, yang satu ini saja cukup. Mengapa? Karena kasih agape ini merangkul semua dan tidak mendiskriminasi seorang pun.
Apabila para murid-Nya melakukan perintah itu, dunia akan berubah menjadi tempat di mana manusia peduli satu sama lain. Itulah pesan yang rasul Matias dan rasul lainnya warisi dari Yesus. Mereka mesti mewariskannya kepada generasi berikutnya.
Jadi, pesta rasul Santo Matias mengingatkan kita akan ajaran utama Yesus yang mesti dilaksanakan dan diwariskan turun temurun. Bila orang telah melakukannya, yang satu ini saja cukup.
Selasa, 14 Mei 2024
Pesta Santo Matias, Rasul
HWDSF