SEPANJANG hari Jumat petang tanggal 12 Januari 2024 ini, telah beredar kabar di jalur medsos dengan narasi berikut. Gereja Katolik Maria Assumpta Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, telah terbakar. Padahal yang benar adalah insiden kebakaran itu melanda Kantor atau Ruang Administrasi dan Arsip RS Panti Nugroho Pakem.
Cuma sebagian kecil saja dari keseluruhan bangunan Susteran CB Pakem. Praktis hanya kamar tamu saja yang memang difungsikan sebagai kantor administrasi dan ruang arsip RS Panti Nugroho.
Lokasinya kantor itu memang persis di sebelah selatan Gereja Pakem. Atau di bawah lokasi gereja yang memang tekstur lahan tanahnya agak menurun secara tajam ke bawah. Tidak landai. Tetapi posisi kantor itu berada tepat “di bawah” lapangan parkir Gereja Pakem. Jadi ada jarak kurang lebih 250 meter dari lokasi Gereja Pakem.
Susteran CB Pakem dan Kantor RS Panti Nugroho
Pertengahan bulan Juni 2023, penulis menginap satu hari satu malam di Susteran Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) Pakem. Mendapat kamar tamu dan tidur di situ di lantai satu biara yang langsung berhubungan dengan akses naik tangga menuju Kantor Administrasi Ruang Arsip RS Panti Nugroho.
Bahkan Sr. Theresina CB waktu itu malah memberi dua kunci kepada penulis untuk akses keluar-masuk susteran; apakah mau ke jalan raya langsung atau ke areal lahan RS Panti Nugroho.
Kalau mau jalan raya langsung, maka harus naik tangga ke atas menuju lantai dua dan itu berbatasan langsung dengan jalan raya utama Pakem-Kaliurang. Kalau via areal RS maka keluar-masuk melalui pintu samping dan kemudian jalan ke areal parkiran atau bagian belakang dan samping RS.
Bangunan Susteran CB ini berdiri berjejeran dengan RS Panti Nugraha dan Gereja Maria Assumpta Pakem. Menempati areal lahan dengan tekstur lahan tanah yang sangat tidak landai. Karena kondisi lahan itu sangat terjal menurun (kalau dilihat dari sisi Selatan) dan tajam menanjak naik – kalau dilihat dari sisi utara.
Jelasnya demikian. Dengan perspektif dilihat dari bawah (dari arah selatan) maka posisi urutannya adalah RS Panti Nugroho, Susteran CB, areal parkir gereja, dan barulah Gereja Pakem.
Bangunan dua lantai
Bangunan Susteran CB itu terdiri dari dua lantai. Lantai satu berisi kamar tamu di bagian depan, kamar-kamar pribadi suster, ruang makan dan dapur, baru kemudian ruang rekreasi. Di belakang susteran ada taman terbuka.
Lantai dua juga terdiri dari sejumlah kamar pribadi suster. Di bagian paling depan lantai dua yang langsung menghadap jalan raya itu sejak lama memang telah difungsikan sebagai Kantor Administrasi dan Ruang Arsip RS Panti Nugroho Pakem.
Akses masuk ke Kantor RS Panti Nugroho itu bisa dicapai dari bagian depan lantai satu persis di depan kamar-kamar tamu. Atau langsung dari pinggir jalan raya.
Nah, yang terbakar itu adalah ruangan tersebut. Bukan bangunan Gereja Pakem.
Narasi peristiwa hasil rilisan otoritas yang berwenang
Berikut ini, kami mengutip narasi kejadian yang dirilis oleh otoritas resmi Tim Reaksi Cepat Badang Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman, DIY. Lokasi TKP adalah Kantor RS Panti Nug
TKP-nya adalah Kartor RS Panti Nugroho dan Biara Susteran CB dengan alamat Dusun Sukunan RT03/RW 01, Kelurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupayten Sleman, DIY. Kejadian perkara hari Jumat 12 Januari 2024; sekitaran pukul 16.00 WIB.
Kronologi peristiwanya. Karyawan RS Panti Nugroho melihat kepulan api; berusaha memadamkan api dan mengeluarkan beberapa aset dan komputer yg bisa diselamatkan. Juga langsung melakukan lapor ke Posko Pakem Damkar Sleman.
Estimasi kerugian: 2 ruangan arsip dan kantor. Berkas-berkas arsip dan komputer terbakar. Nil korban jiwa manusia.
Petugas Damkar Kabupaten Sleman berhasil memadamkan kobaran api pukul 17.05 WIB
Pemadaman selesai pukul 17.05 Wib