Sabtu Suci, 26 Maret 2016
Perayaan Malam Paskah
Kej. 1:1-2:2; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Kej. 22:1-18 (Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18); Mzm. 16:5,8,9-10,11; Kel. 14:15-15:1; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Bar. 3:9-15,32-4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; Mzm. 43:3.4; kalau ada baptisan: MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6 atau Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Rm. 6:3-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Luk. 24:1-12.
Malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu, “Janganlah kamu takut! Aku tahu bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini,
sebab Ia telah bangkit seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia dibaringkan. Maka pergilah segera dan katakanlah kepada murid-murid-Nya, bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati.”
HARI ini adalah hari Sabtu Suci, hari ketiga Trihari Suci. Kita merenungkan Yesus yang mengasihi kita sampai kesudahannya hingga pemakaman-Nya. Dalam keheningan Sabtu Suci, kita merenungkan dan mempersiapkan diri kita menyambut kebangkitan Yesus Kristus.
Hari ini kita datang kepada Yesus Kristus dalam tirakat, keheningan, dan kesabaran menyongsong fajar Paskah merekah, seraya menyadari bahwa yang tampaknya merupakan kekalahan sesungguhnya merupakan kemenangan hidup. Kita memeluk daya kekuatan kematian dan kebangkitan.
Kita menunggu dalam keheningan bersama Maria Magdalena dan para perempuan lain seperti diwartakan dalam Injil hari ini, pergi ke tempat yang sunyi dan merenungkan kematian Tuhan. Keheningan Sabtu Suci adalah hari duka dan pengharapan sekaligus. Itu bukan hari keputusasaan dan tanpa pengharapan, melainkan pengharapan yang besar untuk mengalami api sukacita kebangkitan, sukacita Paskah.
Meskipun Maria Magdalena dan para perempuan lain mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk pengurapan jenazah Yesus, namun kita harus merenungkan hari ini dari sisi kebangkitan. Yesus telah bersabda kepada mereka tentang segala sesuatu yang akan terjadi atas diri-Nya, termasuk kebangkitan-Nya. Yesus telah berbicara terus terang kepada mereka, namun pikiran mereka tidak siap untuk mengerti.
Hal yang sama terjadi pula pada kita. Kita harus mengingat sabda Kristus sebab sering kali pikiran kita tertutup. Sering kali kita berpikit bahwa kita tahu tentang Yesus dan ajaran-Nya, namun sesungguhnya hati kita masih tertutup.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita menyembah Yesus Kristus, kita belajar untuk mendengarkan sabda-Nya dengan cermat sehingga kita memahami secara lebih mendalam sabda-Nya dalam Injil. Di sana kita belajar untuk tetap dalam keheningan doa untuk mempersiapkan diri menyambut sukacita Paskah.
Tuhan Yesus Kristus, keheningan hari ini membantu kami untuk merenungkan dalam hati kami segala sesuatu yang telah Kau sempurnakan pada hari-hari ini. Kami akan pergi ke makam bersama para perempuan kudus, tidak untuk mengurapi jenazah-Mu melainkan untuk bersukacita bersama para malaikat yang berkata kepada mereka bahwa Engkau telah bangkit. Anugerahilah kami sukacita Paskah kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)