Bacaan 1: Dan 7:9-10. 13-14
Bacaan 2: 2Ptr 1:16-19
Injil: Luk 9:28b-36
Mulai sejak kelahiran Yesus hingga hari ini, masih banyak orang yang menyangsikan keilahian Yesus. Bahwa Yesus adalah 100 % Allah dan sekaligus 100% Manusia.
Dia-lah Manusia Ilahi yang turun dari surga.
Hari ini, Gereja Katolik merayakan pesta “Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya” di puncak gunung. Peristiwa ini juga sering disebut sebagai “The Taborian Transfiguration”.
Kepada Petrus, Ia pernah mengatakan bahwa Keilahian-Nya itu bukan dinyatakan oleh manusia namun Bapa-Nya sendiri yang mengatakannya. Hal ini juga kembali kita dengarkan dalam bacaan injil maupun bacaan kedua.
“Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”
Allah sendiri yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya, sebagai puncak pewahyuan-Nya.
Kata “Dengarkanlah Dia”, merupakan penekanan penting dari mendengarkan misi-Nya dan hakikat pemuridan.
Namun Petrus masih mengecewakan-Nya, imannya masih timbul tenggelam. Di saat Yesus menyatakan kemuliaan-Nya bersama tokoh-tokoh besar Perjanjian Lama, yaitu Musa dan Elia, Petrus dan kedua murid lainnya malah tidur.
Allah hadir di puncak gunung itu dalam awan, sama seperti peristiwa Dia menjumpai Musa di Gunung Sinai. Dia datang dalam asap (awan) dan api.
Hal ini juga digambarkan dalam penglihatan Daniel,
“…lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar…”
Dan tokoh seperti anak manusia (Yesus juga sering menggunakan istilah “Anak Manusia” untuk menyebut Diri-Nya) datang dalam awan-awan untuk menerima kekuasaan dan kemuliaan sebagai “Raja Kekal”.
Dalam peristiwa itu, Yesus kelihatan sebagai Anak Allah dalam kemuliaan surgawi-Nya. Ia berubah wajah (transfigurasi) seperti yang akan Ia terlihat saat kebangkitan-Nya.
Oleh Santo Petrus, kemuliaan surgawi Tuhan Yesus ia tegaskan lagi dalam suratnya kepada jemaat Asia Kecil. Bahwa para murid adalah saksi hidup tentang kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga.
Bahwa ajaran tentang keilahian-Nya bukanlah mitos ataupun dongeng isapan jempol manusia.
Pesan hari ini
Sebagai pengikut Kristus, kita pun adalah saksi keilahian-Nya. Lewat Kitab Suci kita mengetahui bahwa Yesus adalah sungguh Allah.
Yesus sebagai Anak Allah bukanlah mitos atau dongeng isapan jempol manusia.
“Jangan biarkan hatimu gelisah. Percaya kepada Tuhan; percayakan juga pada-Ku.”