Home BERITA Yohanes Pewarta yang Konsisten

Yohanes Pewarta yang Konsisten

0
Yohanes Penginjil, "Soko Guru Gereja"

Jumat, 3 Januari 2025

1 Yoh 2:29 – 3:6
Maz 98: 1-3cd-4,5-6
Yoh 1:29-34

DALAM hidup, kita sebagai murid Kristus bersaksi tentang Yesus Kristus adalah panggilan utama.

Namun, sering kali kesaksian kita hanya berhenti pada apa yang kita ketahui tentang Dia: doktrin, ayat-ayat, atau cerita tentang karya-Nya.

Padahal, kesaksian yang sejati lahir dari apa yang kita hayati, pengalaman pribadi bersama Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita bisa membuat orang lain terpana kagum dengan kata-kata kita tentang Tuhan, namun kesaksian kita yang paling kuat adalah hidup kita sendiri bukan sekedar kata-kata.

Sesama akan melihat Yesus melalui kasih, pengampunan, kerendahan hati, dan ketulusan yang kita tunjukkan.

Ketika kita tetap setia dalam penderitaan, bersyukur dalam berkat, dan penuh pengharapan dalam kesulitan, orang lain akan melihat kekuatan Kristus yang bekerja dalam diri kita.

Pengetahuan tentang Tuhan itu penting, tetapi kesaksian yang paling berpengaruh datang dari pengalaman nyata bersama-Nya.

Orang lebih tergerak oleh bagaimana Tuhan mengubah hidup kita daripada sekadar kata-kata yang kita ucapkan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.

Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”

Yohanes Pembaptis adalah sosok yang istimewa dalam sejarah keselamatan. Ia dipanggil Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias.

Hidupnya sederhana, pesan-pesannya tegas, dan keberaniannya untuk berbicara kebenaran tak tergoyahkan. Dalam dirinya, kita dapat belajar tentang integritas, keberanian, dan dedikasi penuh kepada kehendak Allah.

Yohanes Pembaptis mengakui bahwa ia tidak mengenal Yesus sebagai Mesias sebelum Allah sendiri menyatakan identitas-Nya.

Setelah Yohanes Pembaptis mengenal Yesus, ia tidak menyimpan pewahyuan itu untuk dirinya sendiri.

Ia berkata, “Ia inilah Anak Allah.” Yohanes menunjukkan keberanian untuk bersaksi, demi memuliakan Yesus.

Pewahyuan itu datang melalui tanda yang telah Allah berikan: Roh Kudus turun dan tinggal di atas Yesus. Hal ini, menunjukkan bahwa mengenal Yesus bukanlah hasil usaha manusia semata, tetapi anugerah Allah yang dinyatakan melalui Roh Kudus.

Pengakuan ini membawa pelajaran mendalam tentang bagaimana seseorang dapat mengenal Yesus melalui pewahyuan Allah dan bagaimana hal itu mengarahkan pada panggilan untuk bersaksi.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku bersaksi akan Tuhan dengan sikap dan tindakan daripada dengan kata-kata?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version