MERASUL melalui bersepeda,mengapa tidak? 
Minggu pagi, 11 Desember 2011 pukul 05.20 WIB, saya mendapat tamu-tamu istimewa di Pastoran Gereja Sidareja.
Pagi-pagi sekali, sudah muncul tujuh 7 anggota kelompok putra-putri altar (PPA) Paroki Sidareja datang mengunjungi pastoran. Mereka sengaja nyamperin romo untuk mereja ajak pit-pitan (main sepeda keliling).
Saya langsung cancut taliwanda, segera bersiap menyambut mereka dan gayung pun bersambut gembira. Kami akhirnya naik sepeda menikmati udara pagi melewati jalan-jalan utama kota Sidareja yang masih sepi di kalan pagi hari.
Rute yang kami pilih beraneka ragam. Tak hanya melewati “jalan kota” he…Sidareja kan kota kecil (?); melainkan juga jalan-jalan pedesaan. Dan tak mau ketinggalan, rombongan PPA ini pun menyusuri lorong-lorong jalan di tengah kawasan persawahan.
Tentu saja, sepagi itu, udara bersih menjadi indah ketika kaki-kaki mengayuh pedal sepeda. Keringat berceceran menjadi pemicu semangat, meski semuanya belum mandi ha….. Yang pasti, romo maupun anak-anak PPA sangat menikmati suasana pagi di tengah pedesaaan.
Membina relasi keakraban
Satu jam ngontel tiada rasa, tiba-tiba kami sudah sampai kembali di halaman pasturan. Kemringet gemombyos membasahi baju kami. Semua diterpa rasa gembira, ketika tanpa terasa acara pit-pitan ini sudah menghabiskan waktu kurang lebih 60 menit. 
Istirahat di pasturan kami isi dengan minum teh hangat, sembari ditemani obrolan ngalor-ngidul. Terjadilah suasana keakraban antara romo dan umatnya yang precil-precil ini namun sangat penting dalam kehidupan menggereja.
Pukul 06.30, anak-anak misdinar ini kembali pulang ke rumah. Gereja sudah mulai padat dengan banyaknya umat datang ingin mengikuti misa mingguan.
Harapan saya, semoga kebersamaan yang sederhana, ringan, santai di antara para PPA ini dpt makin mengakrabkan mereka satu sama lain. Selain kesehatan yg tentu saja mereka dapatkan dengan acara pit-pitan ini, mereka juga dilatih bisa bangun pagi meski hari libur di akhir pekan.
